Paypal diblokir!


 Jika sekarang lagi rame blokir Paypal oleh Kominfo, bertahun2 yg lalu saya mengalami ramenya blokir akun2 oleh Paypal sendiri. 


Beberapa tahun yg lalu rame masalah Carding di Indonesia. Tahu carding kan ya? Itu lho belanja online pake akun Kartu Kredit (CC) orang lain. Nah ini ulah bandel anak2 IT. Yang disikat database toko online yg tidak seberapa kuat pengamanannya, yg didapat list daftar kartu kredit.


Cracker2 ini membuat backdoor disistem target dan nyebar Tuyul digital yg tugasnya mengumpulkan daftar CC yg ada disana. Yg disedot adalah Nama pemilik, Nomor CC, masa berlaku, dan kode CVV/CVC yaitu 3 digit angka yg ada di belakang kartu. 


Dari yg tadinya dilakukan oleh segelintir orang, menyebar jadi masif karena daftar CC hasil menggarong itu pun dijual di Forum Jual Beli online. Paypal waktu itu termasuk yg digunakan sebagai sarana transaksi. Ada yg beli alat, kemudian dijual ke luar negeri juga. Pembayaran diterima via paypal. Umumnya carder beli produk2 digital utk dijual lagi.


Tapi banyak juga yg beli produk dan diimpor ke Indonesia melalui Pos. Barang yg favorit diimpor waktu itu adalah alat2 Depo Air Isi Ulang terutama lampu UV krn harganya mahal. Jangan dikira yg di impor itu 1-2 ekor, ini sampai kontaineran. Maka pemain carding kelas kakap langsung auto sugih waktu itu. 


Karena banyaknya komplain, maka penerbit CC seperti Visa dan Mastercard lalu bertindak. CC dari Indonesia sempat diblokir dari penggunaan transaksi ke luar negeri. Demikian juga Paypal. Banyak akun yg kena bantai (termasuk akun saya), diblokir permanen, bye bye saldo $. Bahkan fitur pencairan dana ke rek bank lokal juga ikut di nonaktifkan. Yang selamat akhirnya jual2 balance di FJB supaya dana bisa dicairkan. 


Nah dari peristiwa ini kemudian saya sadar bahwa akun2 cloud itu tidak aman. Apalagi Fintech. Pengelola bisa seenak udel memblokir akun dan membekukan saldo. Dan beberapa tahun setelah ini, akun e-wallet saya juga ada yg dibekukan permanen karena no hp yg saya gunakan udah di black list pengelola.


Padahal itu nomor perdana lho. Rupanya dosa warisan dari pengguna sebelumnya yg kemudian nomor itu didaur ulang oleh operator dan dipacking lagi menjadi nomor perdana. Sementara di server fintechnya masih tercatat status blocked.

0 Komentar

© Copyright 2022 - KalihGaluh